Mengenal Penyakit Stephen Hawking

Rabu, 04 Juli 2018

Penyakit Syaraf yang Diderita Stephen Hawking

Nama lengkapnya Stephen William Hawking, CH, CBE, FRS lahir di Oxford, Britania Raya, 8 Januari 1942, adalah seorang ahli fisika teoritis. Fisikiawan dunia dari Inggris ini berumur 76 tahun pada Senin, 8 Januari 2018. Usia tersebut sudah melampaui diagnosis dokter. Sebelum akhirnya beliau meninggal pada Rabu, 14 Maret 2018 waktu setempat.

Ilmuan yang menemukan teori Kuantum Modern dan Sains ini sudah banyak memberikan prestasi positif bagi dunia. Salah satunya adalah buku yang ia tulis dengan judul Grand Design. Meskipun begitu Stephen Hawking memiliki riwayat penyakit semasa hidupnya, ia menderita penyakit Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS) atau yang dikenal juga sebagai Lou Gehrig atau penyakit Motor Neurone Disease (MND) yang telah diidapnya selama 55 tahun. Hawking mulai terkena penyakit ini pada saat dia berusia 21 tahun, Dokter pun sempat berpikir bahwa kondisinya tidak akan bertahan lebih dari 2 Bulan.

Penyakit ini berawal ketika dia kesulitan mengikat tali sepatu yang membuatnya sadar ada sesuatu yang salah dengan tubuhnya. Motor Neurone Disease (MND) sendiri merupakan penyakit langka. Ia menyerang sel saraf di otak dan sumsum tulang belakang, menyebabkan kerusakan pada fungsi sel saraf penggerak. Ketika itu terjadi, melakukan kegiatan sehari-hari menjadi sangat sulit. Bahkan, ada juga yang tidak bisa beraktivitas sama sekali. Seiring berjalannya waktu, kondisi penderita akan semakin memburuk. Otot semakin melemah dan tidak bisa digerakkan. Penyakit ini pun membuat Hawking Lumpuh. Ia bergantung sepenuhnya pada orang lain dan teknologi untuk melakukan kegiatan sehari-hari seperti mandi, memakai baju, makan, gerak, dan berbicara. Hawking hanya mampu menggerakan beberapa jari tangannya saja.

Menganalisa Kasus Penyakit Stephen Hawking

1. Mulai Kesulitan Mengikat Tali Sepatunya Sendiri

Penyakit yang diderita Stephen Hawking bermula saat ia berusia 21 tahun, yang mana suatu kejanggalan terjadi pertama kali pada saat dia mulai kesulitan mengikat tali sepatunya sendiri. Artinya disini ada masalah yang terjadi, pada sensor motorik yang berada di bagian tubuh Hawking, tepatnya berada di area tangan. Seperti yang sudah diketahui pada penjabaran kasus sebelumnya, ini merupakan tanda-tanda awal bahwa Hawking mengidap penyakit ALS ataupun MND, penyakit ini menyerang sel saraf di otak dan sumsum tulang belakang, menyebabkan kerusakan pada sel saraf penggerak.

2. Mengenal Penyakit yang di Derita Stephen Hawking

Motor Neurone Disease (MND) merupkan penyakit mengenai rusaknya sistem syaraf dimana ia kehilangan fungsi geraknya dan lumpuh. Salah satu website di Australia memberikan sedikit penjelsan bahwa MND bisa timbul dari racun alga yang mencemari makanan atau sistem rantai makanan. Namun, hal tersebut tidak bisa disimpulkan sebagai penyebab penyakit tersebut. Penelitian ini sulit dilakukan karena memang sedikitnya penderita sehingga sulit melakukan sampel.

Amytrophic Lateral Sclerosis (ALS) adalah penyakit saat sistem saraf dimana sel-sel tertentu (neuron) didalam otak dan sumsum tulang mati secara perlahan. Sel ini mengirimkan pesan dari dalam otak dan sumsum tulang menuju otot yang secara perlahan akan menghancurkan sistem syaraf dan gerak.

Bila saya lihat, penyakit MND dan ALS sama-sama menyerang syaraf. Namun data yang dijelaskan oleh MND Australia menjelaskan bahwa ALS merupakan salah satu cabang dari gejala rusaknya syaraf neuron atau MND. Sehingga lebih dikatakan bahwa ALS lebih bisa dideteksi secara khusus.

3. Penyebab Penyakit ALS

ALS sebenarnya adalah penurunan kondisi motorik yang secara perlahan kehilangan fungsinya.

Ada 2 jenis ALS, yaitu:

Neuron Motor Atas : Sasarannya sel otak
Neuron Motor Bawah : Sasarannya sumsum tulang belakang

Secara khusus belum diketahui penyebab utamanya. Sedikit dari penelitian yang saya baca dari berbagai refrensi internet mengatakan bahwa hal tersebut bersifat genetik atau turunan. Namun pengaruh lingkungan yang kotor dan juga virus ditenggarai bisa menjadi penyebab kuat datangnya penyakit mengerikan tersebut.

Meskipun hal tersebut masih termasuk jarang dan belum diteliti penyebab yang sebenarnya, pola hidup yang benar menjadi satu-satunya usaha paling bermanfaat untuk kita. Melatih fungsi gerak kita secara teratur dan mengurangi stres bisa menjadi alternatif pilihan menghindari ALS.

4. Bagaimana Hawking Bisa Bertahan Hidup Selama 47 Tahun?

Sebenarnya, tidak ada yang tahu pasti mengapa Hawking bisa bertahan hidup dengan ALS, yang juga dikenal sebagai penyakit Lou Gehrig. Namun, peneliti mengamati, perkembangan penyakit saraf ALS itu bervariasi, tergantung dari individu yang bersangkutan. Meskipun rata-rata harapan hidup sekitar 3 tahun (maksimal), sekitar 20% orang ternyata bisa hidup selama 5 tahun. 10% orang bisa sampai 10 tahun, sedangkan 5% orang bisa hidup sampai 20 tahun. Dan Stephen Hawking yang bisa sampai 47 tahun mungkin hanya 1% orang yang bernasib sama sepertinya. Namun bisa juga menurut saya, faktornya adalah usia Hawking yang lebih muda saat di diagnosis penyakit ALS sehingga mempengaruhi kelangsungan hidup Hawking dan dia mampu bertahan lebih lama. Karena penyakit ini biasanya paling sering dialami pada orang berusia 55 - 75 tahun dari data National Institue of Neurological Disorders and Stroke (NINDS)

Akhir Kata

Hidup sehat sangatlah penting, Sehat itu lebih mahal harganya. Sakit tidak kenal usia, maka dari itu makan-makanan sehat sangatlah penting untuk kalian selagi masih bisa mencobanya. Tapi, tidak semua makanan yang kita makan ternyata bisa memperbaiki suasana mood atau stres yang biasanya kita hadapi. Ada beberapa makanan bisa kalian coba yang ternyata ampuh untuk menghilangkan stres (Baca disini).

Demikianlah artikel yang dapat saya buat. Share jika menurut kalian artikel ini bermanfaat. Terimakasih atas kesediaannya, Have a nice day!

__________________________________

Refrensi:

- www.health.idntimes.com

- www.health.detik.com

- www.nationalgeographic.com

- www.liputan6.com