Selasa, 05 Desember 2017

"BULLYING"


Kasus bullying di kalangan anak dan remaja semakin sering terjadi belakangan ini di Indonesia. Bukan hanya dalam bentuk fisik, bullying atau perundungan yang dilakukan juga tanpa disadari banyak dilakukan secara verbal. Hal ini akan sangat berbahaya, bahkan dampaknya bisa merusak psikologis orang yang mengalaminya.


A. CONTOH KASUS BULLYING YANG SERING TERJADI DI INDONESIA

1. Pembullyan antar Senior – Junior saat awal Pendidikan


Sudah menjadi hal lumrah sistem Pendidikan di Indonesia menganut ideologi melanjutkan tradisi, dimana apa yang dialami Senior pada saat awal Pendidikan harus dirasakan juga oleh Junior yang akan masuk Pendidikan. Terutama Pendidikan Taruna yang berhubungan dengan Kedinasan. Disini kita mengambil contoh dari kekerasan senior terhadap junior taruna IP*N yang sempat heboh beberapa tahun lalu, dimana Junior tersebut dipukul hingga meninggal oleh senior tanpa belas kasihan sedikitpun, Miris! Setelah ditelusuri ternyata hal itu dilakukan senior dikarenakan dia mengalaminya juga saat waktu awal Pendidikan, sehingga dia menganggap bahwa tradisi tersebut harus tetap di lakukan.

2. Cyber Bullying

         Melihat pesatnya perkembangan media sosial dan para penggunanya, bullying ini pun jadi tak terhindarkan. Jadi para netter / Netizen akan melecehkan, mempermalukan, menguntit berlebihan, bahkan melancarkan intimidasi. Misalnya dengan memposting tulisan atau gambar yang menciderai perasaan, keselamatan, dan kehormatan seseorang.
        Dewasa ini, para pelakunya semakin banyak saja. Apalagi didukung oleh longgarnya kemungkinan  untuk tertangkap. Mereka juga bisa leluasa membuat akun dan profil palsu, bahkan mungkin anonim. Sehingga meski pun tak memiliki nyali untuk bertatapan langsung, namun efek dari aksi mereka biasanya lebih parah dan kejam. Korban yang dibidik pun tak sekadar orang biasa. Musisi, politikus, dan pesohor lainnya juga bisa jadi mangsanya. Karena ada kemungkinan kalau bullying ini bisa berakibat fatal, maka tak jarang ada yang sampai membawanya ke ranah hukum.

3. Bullying Seksual


    Bullying selanjutnya yang sering terjadi di Indonesia merupakan bentuk pelecehan seksual yang biasanya terjadi secara berulang-ulang, dan meninggalkan dampak yang cukup mengancam. Bentuknya sendiri bisa berupa gestur yang vulgar, sebutan tak senonoh, atau materi pornografi lain. Contohnya seperti memberikan komentar kotor terkait tubuh seseorang, menatap dengan tatapan mesum, menyebut seseorang sebagai pelacur, meraba area yang tidak seharusnya, bahkan sampai melakukan pelecehan.
        Dan kini, bullying seperti ini juga bisa timbul dari sexting. Misalnya seorang perempuan mengirim poto terbuka pada kekasihnya. Tetapi begitu mereka putus, lelaki tersebut malah menyebarkan poto tersebut, sehingga orang-orang akan menertawakan dan memandang rendah pada mantannya. Sangat disayangkan, “serangan” tersebut benar-benar berhasil menghancurkan reputasi dan harga diri korbannya.

B. PENYEBAB TERJADINYA BULLYING

1. Menirukan tindakan kerasan dari Game ataupun Film
Film dan game yang mengandung kekerasan juga kerap kali menyebabkan seseorang melakukan pembullyan. Karena melihat adegan-adegan yang lucu dan menyenangkan menurut mereka, akhirnya mereka ingin mencobanya ke orang lain. Padahal, belum tentu orang yang menjadi korban bakal terima perlakuan itu dengan senang hati. Bisa aja mereka nggak suka dengan hal tersebut.

2. Pernah jadi korban kekerasan
Terkadang juga, seorang pembully melakukan hal tersebut karena ingin membalas dendam atas perbuatan seseorang terhadap dia. Karena dia nggak bisa membalasnya langsung ke orang tersebut, akibatnya dia mencari pelampiasan lain. Alhasil, dia akan melampiaskannya ke anak-anak yang lebih lemah daripada dia.

3. Kurang Perhatian Dari Orang Sekitar
Sekali lagi, karena ingin merasa dianggap, teman kamu selalu membully anak lain. Dengan begitu, dia seakan mendapat perhatian dari orang-orang sekitar. Belum lagi kalo kamu ikutan ketawa ketika dia ngebully anak yang lemah. Hal tersebut akan membuatnya merasa bangga dan tambah puas karena ada yang mendukung dia.


C. CARA MENYIKAPI KASUS BULLYING

1. Carilah Orang Yang Berwenang Yang Bisa Membantu
Disini kita menganjurkannya dengan Melibatkan teman kita yang lebih dewasa. Tukang bully suka menekan orang lain sebab mereka menganggap bahwa mereka mempunyai kekuatan untuk melakukan hal ini, padahal tidak. Carilah orang-orang yang seharusnya bertanggung jawab untuk menolong sebab menghentikan bullying adalah tanggung jawab yang harus mereka penuhi.

2. Bicaralah Kepada Orang Tua Anda
Jika anda sudah berkonsultasi menceitakannya ke Kepala sekolah dan orang-orang lain (Yang Lebih Dewasa) yang berurusan dengan kaum muda kadang tidak cukup menghargai kaum muda yang mereka dampingi, tetapi biasanya mereka tidak bisa menolak masukan dari orang tua sebagai pemberi otoritas dengan menempatkan kaum muda di bawah pengawasan mereka. Jika mereka masih menolak untuk menangani situasi ini, orang tua Anda setidaknya bisa mempertimbangkan untuk mengeluarkan Anda dari lingkungan tersebut. Namun mereka tidak bisa melakukan hal ini kecuali jika Anda berbicara kepada mereka.


D. SOLUSI YANG DILAKUKAN AGAR TIDAK ADA LAGI BULLYING

1. Mengadakan Sosialisasi antibullying kepada siswa, guru, orang tua siswa, dan segenap civitas akademika di sekolah.
2. Diterapkannya aturan di sekolah yang mengakomodasi aspek antibullying.
3. Membuat aturan antibullying yang disepakati oleh siswa, guru, institusi sekolah dan semua civitas akademika institusi pendidikan/ sekolah.
4. Penegakan aturan/sanksi/disiplin sesuai kesepakatan institusi sekolah dan siswa, guru dan sekolah, serta orang tua dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur pemberian sanksi.
5. Membangun komunikasi dan interaksi antarcivitas akademika.
6. Mendesak Depdiknas memasukkan muatan kurikulum institusi pendidikan guru yang mengakomodasi antibullying.
7. Muatan media cetak, elektronik, film, dan internet tidak memuat bullying dan mendesak Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mengawasi siaran yang memasukkan unsur bullying.
8. Perlunya kemudahan akses orang tua atau publik, lembaga terkait, ke institusi pendidikan/sekolah sebagai bentuk pengawasan untuk pencegahan dan penyelesaian bullying atau dibentuknya pos pengaduan bullying.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

IKLAN

Implementasi Karakteristik Sistem

  IMPLEMENTASI KARAKTERISTIK SISTEM Kelompok 11 -Adimas Putra   ( 10517125) - -Muhammad Ikhsan (14517067)- -Yukio Ahmad (16517338)- Kelas 4P...

- Copyright © OCEHAN MAHASISWA - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -